Merupakan sebuah kebahagiaan bagi para orang tua melihat buah hati kita menjadi sosok yang baik, sehat dan cerdas. Hal ini juga merupakan sebuah kebanggaan bagi para orang tua karena peran orang tualah yang paling menentukan tumbuh kembang si buah hati baik secara fisik, mental maupun spiritual.
Karena indra pendengaran merupakan salah satu indra yang aktif paling awal, sangat disarankan bagi orang tua untuk membiasakan diri berkomunikasi dengan buah hati. Bahkan, kebiasaan berkomunikasi ini bisa dimulai sejak si buah hati masih berada di dalam kandungan sang ibu. Ini bukan hanya berlaku untuk sang ibu tetapi juga untuk sang ayah karena beberapa studi telah membuktikan bahwa janin mampu mengenali suara dari orang tuanya sejak dalam kandungan. Kebiasaan ini perlu terus dipupuk sejak kelahiran si buah hati. Selain sebagai upaya untuk merangsang indra pendengar si buah hati agar berfungsi secara optimal, berkomunikasi sejak dini juga bisa mendeteksi kemungkinan kelainan pendengaran si buah hati sehingga tindakan medis bisa dilakukan sejak dini ketika ada indikasi kelainan tersebut.
Karena kata-kata yang didengar oleh bayi merupakan input yang nantinya akan diproses oleh si buah hati sehingga dia mampu memproduksi kata-kata di masa depan, sangat dianjurkan kepada orang tua untuk selalu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang baik. Jika sang orang tua menggunakan bahasa yang baik, besar kemungkinan sang buah hati juga akan menggunakan kata-kata yang sama ketika dia sudah mampu berbicara. Sebaliknya, jika sang orang tua sering berbicara kurang baik, maka dia akan terbiasa dengan kata-kata tersebut dan suatu saat akan menggunakannya. Hal ini tentu saja akan berpengaruh terhadap perkembangan psikologis si buah hati. Jadi, orang tua harus benar-benar dapat memikirkan bahasa seperti apa yang akan digunakan untuk berkomunikasi dengan sang anak.
Memori bayi mampu menerima input sebanyak-banyaknya. Ini merupakan kesempatan yang baik bagi orang tua untuk selalu mengenalkan banyak kata dengan menggunakan metode yang berbeda seperti berbicara dan menyanyi. Jika sang orang tua memiliki kemampuan dalam menggunakan bahasa asing, kemampuan ini bisa ditularkan kepada si buah hati sejak dini. Bayi akan menyimpan input tersebut bahkan untuk dua bahasa yang berbeda atau bahkan lebih. Misalnya, orang tua dapat berkomunikasi dengan si buah hati dengan menggunakan Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Bahasa Daerah secara bersamaan. Walaupun pada akhirnya salah satu dari ketiga bahasa tersebut akan menjadi bahasa yang dominan, kemampuan si buah hati untuk menggunakan bahasa yang lain masih bisa dijaga. Sebagai catatan, input dari orang tua akan diproses secara natural oleh sang bayi. Sangat disarankan untuk menggunakan bahasa yang wajar tanpa dibuat-buat, misalnya kata “Siapa” yang dirubah menjadi “Ciapa” atau “Tiapa”. Sekian, semoga bermanfaat dan menginspirasi!
iya, komunikasi yang secara rutin bisa membantu anak untuk lancar berbicara dan menangkap pembicaraan
ReplyDeletenice share
perlu dilakukan berulang-ulang agar hasilnya maksimal
ReplyDeletefollow @sresthaa
ReplyDelete