Memberantas Korupsi di Dunia Mimpi

Wah, dari judulnya kelihatan ini pesimisme dari seorang warga negara indonesia yang ikut terkena dampak dan menjadi korban sadis dari para koruptor yang mencuri, merampas, merampok habis-habisan tanpa mengenal belas kasihan. Terus terang, seandainya saya menjadi ketua KPK sangat mustahil memberantas korupsi sendirian ditengah-tengah para koruptor. Hei bung! koruptor itu tidak hanya yang mengambil uang secara diam-diam dengan memanipulasi data diatas meja! Ingat, PNS dengan korupsi waktunya? pelajar dan guru dengan korupsi nilai!, Pedagang dengan korupsi timbangan, POLRI! dengan kasus simulator SIM (surat izin manipulasi), oknum polisi yang diharapkan menjadi penegak hukum di Indonesia malah terlibat menjadi orang yang harus dihakimi. Memilukan sekali, KPK dan POLRI yang seharusnya bersama-sama memberantas korupsi malah berantem seperti anak kecil yang rebutan mainan, dan satu lagi yang paling parah! Penegak hukum peradilan tidak mau ketinggalan populer di televisi dengan cara keji menjadi bagian dari korupsi. 
Memberantas Korupsi di Dunia Mimpi

Ada yang tau mafia peradilan
Tangan kanan hukum di kiri pidana
Dikasih uang habis perkara
(iwan fals)

Kita kembali ke mimpi saya “seandainya menjadi ketua KPK”, seperti yang saya katakan diawal tulisan, mustahil bergerak sendirian! Harus ada prajurit dan bala tentara terpercaya yang ditugaskan disetiap sudut yang berpotensi bersarangnya koruptor. Ingat kata bang napi “waspadalah, waspadalah, tindak pidana bukan murni adanya niat dari pelaku, tetapi karena adanya kesempatan” jadi, minimalisir kesempatan para koruptor untuk menipu catatan dana dan segala macamnya. Ada beberapa komponen yang menjadi penyebab korupsi merajalela, diantaranya : kejelasan dan ketajaman hukum, bersatunya para penegak hukum, para pejabat, dan penyuap (kebanyakan pengusaha). Lalu, bagaimana mengatasinya?

Pertama, hukum yang berlaku harus jelas dan tegas, dalam hal ini Undang-undang anti korupsi. Hukuman bagi para koruptor harus lebih menikam dan menjerakan, berlakukan hukum islam, contoh : potong tangan, hukuman ini saya kira sangat menjerakan karena dampaknya menghakimi sang koruptor seumur hidup. Tapi kita kan bukan Negara islam seperti arab Saudi! Kalau hukum itu efisien dan efektif kenapa tidak? Atau bahkan hukuman mati lebih baik! Jadi, jika saya sebagai ketua KPK maka saya akan mengusahakan hukuman yang keras bagi para koruptor.

Kedua, bersatunya aparat penegak hukum, dalam hal ini ketua KPK harus benar-benar mampu merangkul semua pihak yang terlibat langsung dalam upaya memberantas tindak pidana korupsi, seperti POLRI dengan para Kapoldanya, pengadilan dan para Jaksanya. Tapi, bagaimana jika mereka yang diharapkan memberantas korupsi malah menjadi koruptor? Ini diluar tanggung jawab saya yang sedang bermimpi sebagai ketua KPK, ini menjadi tanggung jawab ketua instansi yang bersangkutan. Maka, sebagai ketua KPK saya akan berusaha menjalin persahabatan, silaturrahiim yang erat dengan para kepala lembaga penegak hukum.

Ketiga, pengusaha abal-abal (penyuap) didorong oleh 2 faktor, pertama karena sulitnya admininstrasi dari instansi yang bersangkutan. Kedua, karena adanya kesempatan korup yang dibuka lebar-lebar oleh pejabat yang bertugas mengawasi para pengusaha. Dari dua faktor ini, hal yang dapat saya lakukan sebagai ketua KPK untuk meminimalisir terjadinya korupsi pada point dua. Sebagai ketua KPK saya seharusnya menempatkan anggota disetiap instansi pemerintahan yang berpotensi terjadinya tindak korupsi, terutama di daerah terpencil, mulai dari kelurahan, kecamatan, kabupaten dst. Harus ada orang kepercayaan yang mewakili KPK untuk duduk disana dan mengawasi setiap tindak-tanduk pejabat yang bertugas. Apa ini tidak berlebihan pak ketua KPK? Justru disinilah tantangannya, saya selaku ketua KPK harus berani.

Mungkin tidak semua ketua KPK berani seperti saya ketika dalam mimpi, bagi anda yang menjabat sebagai ketua KPK, saya berikan alternatif. Diusahakan adakan evaluasi secara terjadual disetiap instansi pemerintahan, terutama masalah transfarasi keluar masuknya dana, lakukan secara kontinu, komitmen, serta pilihlah orang-orang yang bertugas secara amanah. Memang ini agak berat! Tetapi, untuk menghancurkan sesuatu yang sudah menggumpal keras, memang dibutuhkan usaha keras! Seperti yang kita ketahui, selama ini KPK terlihat sangar di Jakarta saja, coba lihat kasus-kasus korupsi kecil yang ada di daerah-daerah yang sudah menjadi rahasia umum, KPK terlihat lambat, bukankah hal besar diakibatkan dari hal kecil? Tangani mulai dari yang terkecil, di daerah-daerah pokoknya harus ada perwakilan KPK, perlu jadi catatan, bukan hanya perwakilan “ngasal” bertugas, tapi benar-benar aktif mengawasi.

Oh ya, sebelum saya akhiri, ada satu hal yang juga sangat penting, yaitu sosialiasi pada masyarakat, mulai dari yang paling awam sampai pada masyarakat elite yang berjois, mereka harus dikenalkan dengan bahaya korupsi, tidak hanya dikenalkan, tetapi juga “di takuti” dengan ancaman-ancaman hukuman yang dapat menyengsarakan para pelaku koruptor. Selain itu, juga perlu disampaikan adalah kerugian-kerugian akibat korupsi, berikan gambaran bagaimana penderitaan rakyat kecil yang hak-nya diambil secara paksa. Semoga ini dapat membuat mereka sadar bahwa koruptor perlu di basmi untuk Indonesia yang lebih aman dan sejahtera.

Aduh, masih ada lagi nih program saya, selaku ketua KPK saya harus mengajak para Da’I, penceramah, dkk. Untuk mengobarkan ceramah, siraman rohani, nasehat, yang menggambarkan bahwa korupsi itu sama dengan mencuri, bahkan lebih para dari pencuri biasa yang mengambil harta orang kaya, lah! Koruptor itu pada dasarnya merampok harta orang tanpa pandang bulu, mau miskin atau kaya embat saja! Karena sesungguhnya korupsi itu ada karena akhlak dan prilaku religius agama seseorang sudah sangat jauh dan menyimpang dari ajaran yang benar. Mau islam, budha, Kristen, hindu sudah pasti semuanya melarang korupsi. Kobarkan pembenahan akhlak!

Sudah cukup mimpi saya, dan sekarang terbangun dari mimpi memberantas korupsi. Ada hal penting yang perlu masuk program saya selaku ketua KPK. Seperti yang kita ketahui, orang nomor satu di KPK tentunya mempunyai banyak musuh! Nah, dengan begitu saya harus selalu waspada, setiap tingkah laku saya pastilah diperhatikan, bahkan ucapan yang “keseleo” pun bisa menjadi boomerang yang dapat menghancurkan, untuk itu saya selaku ketua KPK harus merekrut partner yang benar-benar handal, mulai dari juru bicara, asisten, sekretaris, harus benar-benar orang yang amanah.

Sekali lagi, tulisan saya diatas hanya ada di alam mimpi ketika saya berada di alam bawah sadar. Selamat memberantas korupsi. Terakhir, kapan saya mulai program-program saya ini? Seperti kata AA Gym dengan rumus 3M nya :
  1. Mulai dari diri sendiri, ketua KPK
  2. Mulai saat ini juga, saat saya menjabat menjadi orang nomor 1 KPK
  3. Mulai dari yang paling kecil, mulai dari gedung KPK

Kesimpulan mimpi memberantas korupsi

Dari panjangnya mimpi andai saya menjadi ketua KPK, dapat saya simpulkan secara singkat apa yang harus saya lakukan selaku ketua KPK.
  1. Membenahi hukum yang berhubungan dengan tindak pidana korupsi, dalam hal ini tentunya di diskusikan dengan lembaga pemerintahan yang berwenang dalam membuat peraturan perundang-undangan.
  2. Merangkul, menjalin silaturrahiim dengan para penegak hukum seperti kepolisian dan kejaksaan, berusaha semaksimal mungkin untuk mengajak mereka bersama-sama membangun kekuatan untuk memberantas korupsi
  3. Menertibkan para pengusaha, mengevaluasi segala macam administrasi yang bersangkutan dengan hal usaha secara kontinu. Kalau bisa dan boleh, menempatkan orang-orang KPK di intansti pemerintahan di daerah-daerah.
  4. Mensosialisasikan bahaya korupsi, hukuman bagi para koruptor pada masyarakat.
  5. Mengajak para da’I, penceramah dll. dari semua kalangan agama yang ada di Indonesia, tidak hanya dari Islam, tetapi juga agama lainnya untuk mengkobarkan semangat memerangi korupsi.
  6. Sebagai orang nomor 1 KPK yang memberantas kejahatan korupsi, tentunya banyak orang jahat (koruptor) yang tidak senang akan keberadaan saya, untuk itu saya harus lebih berhati-hati, selalu waspada.
Selamat tinggal korupsi, koruptor gantung saja biar cepat kering!
Sumber gambar : ajuz @inilah.com

No comments:

Post a Comment