4.6( 8864)

Tanda Malam Lailatul Qadar

Tanda Malam Lailatul Qadar
Malam Lailatul Qadar
Kapan malam lailatul Qadar yang sangat diharapkan setiap insan muslim itu datang? berikut ini beberapa penjelasan mengenai malam lailatul qadar sesuai yang dijelaskan oleh AA gym di facebooknya, mari silakan baca.....

Beberapa hadits terkait waktu Lailatul Qadar


 "Carilah Lailatul Qadr itu pada malam-malam ganjil dari 10 hari. terakhir (bulan Ramadhan)”. (HR Bukhari no. 1878)
Aisyah menceritakan :

“Rasulullah saw sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya”. [HR. Muslim no. 1175]

"Dari Ibnu Umar ra. bahwasanya beberapa orang lelaki dari para sahabat Nabi s.a.w. diberitahu dalam impian mengenai tibanya lailatul qadar yaitu dalam tujuh yang terakhir -yang dimaksudkan ialah antara malam ke 22 sampai malam ke 28-. Rasulullah s.a.w. lalu bersabda: "Saya melihat impian-impianmu semua itu cocok yaitu pada tujuh yang terakhir. Maka barangsiapa hendak mencari lailatul qadar itu, hendaklah mencarinya pada tujuh yg terakhir itu juga". (Muttafaq 'alaih)
“Lailatul Qadar itu pada malam 27 atau 29, sungguh Malaikat yg turun pd saat itu ke bumi lebih banyak dari jumlah batu kerikil.” (HR Thayalisi dlm Musnad-nya no. 2545; juga Ahmad II/519; dan Ibnu Khuzaimah dlm shahih-nya II/223)
‘Aisyah mengatakan :

“Apabila Nabi saw memasuki sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan), beliau mengencangkan sarungnya (untuk menjauhi para istri beliau dari berjima’ ), menghidupkan malam-malam tersebut dan membangunkan keluarganya”. [HR. Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 1174.]

Kesimpulan Kapan Malam Lailatul Qadar

Kalau dilihat dari beberapa hadist diatas, jelaslah bahwa malam yang lebih baik dari seribu bulan itu adanya di malam-malam terakhir bulan ramadhan, tepatnya 10 malam akhir. Jadi, mari lebih kita giatkan untuk beribadah pada malam tersebut. Mengenai tanda malam lailatul sendiri berikut ini penjelasannya yang kami ambil dari muslim.or.id

Tanda Malam Lailatul Qadar
[1] Udara dan angin sekitar terasa tenang. Sebagaimana dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء
“Lailatul qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan.” (HR. Ath Thoyalisi. Haytsami mengatakan periwayatnya adalah tsiqoh/terpercaya)
[2] Malaikat menurunkan ketenangan sehingga manusia merasakan ketenangan tersebut dan merasakan kelezatan dalam beribadah, yang tidak didapatkan pada hari-hari yang lain.
[3] Manusia dapat melihat malam ini dalam mimpinya sebagaimana terjadi pada sebagian sahabat.
[4] Matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, tidak ada sinar. Dari Abi bin Ka’ab bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Shubuh hari dari malam lailatul qadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik.” (HR. Muslim) (Lihat Shohih Fiqh Sunnah II/149-150)


Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar

[1] Sebagaimana dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء

“Lailatul qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan.” (HR. Ath Thoyalisi. Haytsami mengatakan periwayatnya adalah tsiqoh/terpercaya)"

[2] Malaikat menurunkan ketenangan sehingga manusia merasakan ketenangan tersebut dan merasakan kelezatan dalam beribadah, yang tidak didapatkan pada hari-hari yang lain.

[3] Manusia dapat melihat malam ini dalam mimpinya sebagaimana terjadi pada sebagian sahabat.

[4] Matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, tidak ada sinar. Dari Abi bin Ka’ab bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Shubuh hari dari malam lailatul qadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik.” (HR. Muslim) (Lihat Shohih Fiqh Sunnah II/149-150)

Dari artikel Malam Lailatul Qadar dan I’tikaf — Muslim.Or.Id

No comments & mungkin Anda ingin tambahkan satu.

Post a Comment

Harap berkomentar sesuai dengan isi posting & komentar spam akan dihapus. Anda dapat menggunakan tag HTML: <a href=""></a>, <strong></strong>, <b></b>, <em></em>, <i></i>.